Nama :
Dhika Primadya Citrawijaya
NPM :
12213334
Kelas :
2EA03
Sumpah Iblis Untuk Menggoda Bani Adam
Oleh : Al-Ustadz Qomar Suaidi
"Iblis menjawab : "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalangi mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)." (Al-A'raf : 16-17)
Di dalam ayat ini Allah Ta'ala mengisahkan tentang Iblis yang bersumpah untuk menyesatkan Bani Adam dari jalan yang lurus sekuat tenaga dengan berbagai cara dan dari segala arah dengan berbagai taktik dan strategi.
Oleh : Al-Ustadz Qomar Suaidi
"Iblis menjawab : "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalangi mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)." (Al-A'raf : 16-17)
Di dalam ayat ini Allah Ta'ala mengisahkan tentang Iblis yang bersumpah untuk menyesatkan Bani Adam dari jalan yang lurus sekuat tenaga dengan berbagai cara dan dari segala arah dengan berbagai taktik dan strategi.
Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam
kitabnya Ighosatul Lahfan menjelaskan : "Jalan yang dilalui oleh insan ada
empat, (tidak lebih) ia terkadang arah depan dan arah belakang di jalan manapun
ia lalui, ia akan menjumpai syaithan mengintai. Bila menempuh jalan ketaatan,
ia menjumpai syaithan siap menghalangi atau memperlambat laju jalannya bila ia
menempuh jalur kemaksiatan, ia akan menjumpai syaithan siap mendukungnya".
Syahqiq pernah berkata :"Tiada suatu pagi pun melanikan syaithan telah duduk mengintaiku dari empat penjuru dari depan dan belakangku serta dari arah kanan dan kiriku. Iapun berkata : "Jangan engkau takut karena Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang maka aku membaca : "Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beramal sholih, kemudian tetap di jalan yang benar." (Thaha: 82).
Adapun dari arah belakangku maka ia menakut-nakuti akan menelantarkan keluarga yang akan aku tinggalkan. Maka aku membaca : "Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya."(Hud : 6). Dari arah kanan ia mendatangiku dari sisi perempuan, maka aku baca : "….Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa". Dari arah kiri ia mendatangiku dari sisi syahwat, maka aku membaca : "Dan dihalangi antara mereka dengan apa yang mereka inginkan…."(Saba' : 54) (Lihat Mawaridul Aman 173-174).
Syahqiq pernah berkata :"Tiada suatu pagi pun melanikan syaithan telah duduk mengintaiku dari empat penjuru dari depan dan belakangku serta dari arah kanan dan kiriku. Iapun berkata : "Jangan engkau takut karena Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang maka aku membaca : "Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beramal sholih, kemudian tetap di jalan yang benar." (Thaha: 82).
Adapun dari arah belakangku maka ia menakut-nakuti akan menelantarkan keluarga yang akan aku tinggalkan. Maka aku membaca : "Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya."(Hud : 6). Dari arah kanan ia mendatangiku dari sisi perempuan, maka aku baca : "….Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa". Dari arah kiri ia mendatangiku dari sisi syahwat, maka aku membaca : "Dan dihalangi antara mereka dengan apa yang mereka inginkan…."(Saba' : 54) (Lihat Mawaridul Aman 173-174).
Inilah ambisi syaithan, untuk
menyesatkan semua bani Adam sampai tidak tersisa seorang pun dari mereka yang
bersyukur dan taat kepada Allah. Secara realita, ternyata program syaithan ini
menjadi kenyataan karena mayoritas bani Adam telah terperangkap dalam
jebakan-jebakannya, kecuali hamba-hamba Allah yang ikhlas. Allah 'Azza wa Jalla
berfirman tentang Iblis : "Iblis menjawab : "Demi kekuasaan Engkau,
aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di
antara mereka." Allah berfirman: " Maka yang benar (adalah sumpah-Ku)
dan hanya kebenaran itulah yang Aku katakan. Sesungguhnya Aku pasti akan
memenuhi neraka Jahannam dengan jenismu dan orang-orang yang mengikutimu di
antara mereka semua." (Shad : 82-85).
Cara Syaithan Menggoda Bani Adam
Dalam rangka menyesatkan bani Adam
dari jalan yang lurus, syaithan mempersiapkan cara dan jebakan-jebakan. Ada
enam tingkatan jebakan yang dipasang syaithan untuk menjerat bani Adam
sebagaimana yang diteraangkan para ulama, yaitu :
Pertama : Syaithan akan berupaya menjerumuskan bani Adam ke lembah
kekafiran atau kesyirikan. Namun bila bani Adam selamat dari jebakan ini
syaithan akan menggunakan cara berikutnya.
Kedua : Syaithan akan berusaha
menjatuhkan bani Adam ke lembah bid'ah sehingga ia mengamalkan bid'ah dan
menjadi ahlil bid'ah. Namun bila bani Adam termasuk ahli sunnah dan tidak mampu
diperdaya, maka syaithan akan menggunakan cara berikutnya.
Ketiga : Syaithan akan menggoda bani Adam untuk melakukan dosa-dosa kecil
dan menganggapnya remeh. Namun bila Allah menjaganya, maka syaithan akan
menggoda dengan cara lain.
Keempat : Syaithan akan menggoda bani Adam untuk melakukan dosa-dosa kecil
dan mengangganya, maka syaithan akan menggoda dengan cara lain.
Kelima : Syaithan akan menyibukkan bani Adam dengan perkara mubah sehingga
mereka lalai dari perkara pokok. Namun bila bani Adam selamat dari perangkap
ini, maka syaithan akan menggunakan cara yang terakhir. Keenam : Syaithan akan
menyibukkan bani Adam dengan amalan yang rendah nilai pahalanya, misalnya dia
menyibukkan bani Adam dengan amal sunnah sehingga melalaikannya dari amal
wajib. Demikian seterusnya (Lihat Madakhilus Syaithon 'alas shalihin 9-10)
Bila ada seorang yang selamat dari enam perangkap syaithan tersebut, maka dia termasuk hamba Allah yang ikhlas yang tidak dapat digoda oleh syaithan dengan taufiq dan hidayah dari Allah Ta'ala.
Bila ada seorang yang selamat dari enam perangkap syaithan tersebut, maka dia termasuk hamba Allah yang ikhlas yang tidak dapat digoda oleh syaithan dengan taufiq dan hidayah dari Allah Ta'ala.
Makar Jahat Syaithon
1. Menabur Benih Permusuhan dan Buruk Sangka di Kalangan Muslimin
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah hadits bersabda : "Sesungguhnya iblis telah berputus asa untuk dapat disembah oleh orang-orang sholih, namun dia berupaya menebarkan benih permusuhan di kalangan mereka." (HR Muslim 2812 dan Tirmidzi 1938).
Su'udhan atau buruk sangka adalah salah satu cara syaithan
mencerai-beraikan bani Adam (barisan kaum muslimin). Demikian pula tahrisy
(menebar benih permusuhan). Dalam sebuah hadits dari Ummul Mukminin Shafiyah
binti Huyai, dia bercerita : "Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam
pernah i'tikaf di masjid, lalu aku datang menjenguk beliau pada suatu malam
untuk berbincang-bincang dengan beliau. (Setelah selesai) aku pun bangkit untuk
kembali dan beliau pun bangkit bersamaku untuk menemani. Ketika itu lewatlah
dua orang laki-laki Anshor radliallahu 'anhuma. Tatkala mereka melihat
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, mereka pun mempercepat langkahnya.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam pun berseru : "Perlahanlah! Wanita
ini adalah Shafiyah!" Dua orang itupun berkata :"Subhanallah, ya
Rasulullah!" Maka Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Sesungguhnya syaithan menjalar pada diri Adam pada aliran darah dan
sungguh aku khawatir syaithan akan melemparkan kejahatan pada hati kalian
berdua (ketika melihat aku) lalu terucaplah sesuatu." (HR Bukhari
4/349-350)
2. Menghiasi Bid'ah Bagi Manusia
Syaithan akan datang pada seseorang
dengan menghiasi kebid'ahan dan membisikkan dalam hatinya : "Orang-orang
di masa kini telah jauh meninggalkan agamanya dan sulit sekali mengembalikan
mereka kepada agama. Alangkah baiknya kalau engkau mengerjakan beberapa amal
ibadah dengan beberapa tambahan dari apa yang telah ditetapkan dalam sunnah
Rasul dengan harapan agar mereka kembali pada agama mereka, karena menambah
amal kebajikan adalah baik." Akhirnya orang bodoh tersebut pun mengikuti
bisikan syaithan.
Kita telah mengetahui bahwa ibadah
adalah perkara tauqifiyah yaitu harus diambil dari petunjuk Rasulullah
shalallahu 'alaihi wa sallam semata. Kita tidak memiliki hak untuk menambah dan
mengurangi atau mengubah semau kita karena ini adalah perbuatan yang tidak
dibenarkan dan termasuk perangkap syaithan.
3. Menakut-nakuti Bani Adam
Dalam hal ini
syaithan akan menakuti bani Adam dengan dua cara :
Pertama : Syaithan akan menakuti bani Adam dengan wali-walinya dari kalangan orang-orang kafir, musyrik, fasiq, dan ahli maksiat. Syaithan membisikkan : "Hati-hati kamu dari mereka! Mereka memiliki kekuatan yang dahsyat….!" Akhirnya dia pun bergabung dengan wali-wali syaithan.
Pertama : Syaithan akan menakuti bani Adam dengan wali-walinya dari kalangan orang-orang kafir, musyrik, fasiq, dan ahli maksiat. Syaithan membisikkan : "Hati-hati kamu dari mereka! Mereka memiliki kekuatan yang dahsyat….!" Akhirnya dia pun bergabung dengan wali-wali syaithan.
Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman : "Sesungguhnya yang demikian itu tidak lain
hanyalah syaithan yang menakut-nakuti kamu dengan kawan-kawannya (orang musyrik
Quraisy) karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah
kepada-Ku jika kamu benar-benar beriman." (Ali Imron : 175)
Kedua
: Syaithan akan menakuti bani Adam dengan kefakiran. Allah Subhanahu wa Ta'ala
menceritakan : "Syaithan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan
kemiskinan dan menyuruh kamu dengan kejahatan (kikir) …" (Al-Baqarah :
268)
Syaithan membisikkan kepada tukang riba : "Kalau engkau tinggalkan profesimu, dari mana kamu akan mendapatkan harta? Kamu akan jatuh miskin!" Akhirnya orang tersebut lebih bersemangat menekuni profesi riba.
Syaithan membisikkan kepada tukang riba : "Kalau engkau tinggalkan profesimu, dari mana kamu akan mendapatkan harta? Kamu akan jatuh miskin!" Akhirnya orang tersebut lebih bersemangat menekuni profesi riba.
Syaithan
membisikkan kepada penjual khamr : "Jangan engkau tinggalkan profesimu,
tidak ada profesi yang lebih menguntungkan selain profesi yang sedang engkau
geluti. Kalau engkau tinggalkan engkau akan jatuh. Belum tentu engkau mendapati
profesi pengganti sebaik ini!" Akhirnya dia pun semakin giat memasarkan
berbagai produk dan merek khamr.
Semua itu adalah bisikan
syaithan yang menyesatkan bani Adam padahal Allah 'Azza wa Jalla telah
berfirman : "… Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan
mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak
disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah
akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan
bagi tiap-tiap sesuatu." (Ath-Thalaq : 2-3)
4. Melemparkan Keraguan Dalam Hati
Termasuk cara syaithan
menyesatkan bani Adam adalah melemparkan keraguan dan was was dalam hati baik
dalam hal aqidah, ibadah, maupun muamalah. (Lihat Madakhilus Saithan 'alas
Shalihin 11-27).
Masih banyak lagi cara dan
perangkap yang dipasang syaithan untuk menjerat bani Adam. Di samping itu ada
beberapa hal yang mudahnya syaithan menjalankan makarnya, di antaranya :
1. Kebodohan bani Adam
2. Hawa nafsu, lemah keikhlasan, dan tipisnya keimanan
3. Lalai dari dzikrullah
4. Tidak memperhatikan jebakan-jebakan syaithan
5. Mengerjakan perbuatan sia-sia
6. Berlebih-lebihan (israf) dari kebutuhan
(Lihat al-Fawaid hal 185-186 dan Madakhilus Syaithan 'alas Shalihin hal 28)
Jalan Keluar dari Makar Syaithan
2. Hawa nafsu, lemah keikhlasan, dan tipisnya keimanan
3. Lalai dari dzikrullah
4. Tidak memperhatikan jebakan-jebakan syaithan
5. Mengerjakan perbuatan sia-sia
6. Berlebih-lebihan (israf) dari kebutuhan
(Lihat al-Fawaid hal 185-186 dan Madakhilus Syaithan 'alas Shalihin hal 28)
Jalan Keluar dari Makar Syaithan
Di akhir pembahasan ini kami sebutkan beberapa cara untuk menyelamatkan diri dari cengkeraman, godaan dan jebakan-jebakan syaithan yang tertulis dalam kitab Madakhilus Syaithon 'alas Shalihin hal 28-29, yaitu ’
1. Beriman kepada Allah Ta'ala dan bertawakal kepada-Nya. Allah berfirman : "Sesungguhnya syaithan itu tidak ada kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabb-Nya." (An-Nahl :99).
2. Menuntut ilmu syar'i dari sumber dan pemahaman yang benar karena dengan ilmu ini kita terbimbing kepada jalan yang lurus dan mampu menepis sekian banyak perangkap syaithan yang dipasang untuk menjerat kita.
3. Mengokohkan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : "Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis (ikhlas) di antara mereka." (Al-Hijr :40)
4. Membentengi dengan dzikrullah dan isti'adzah (memohon perlindungan) kepada Allah. Allah Ta'ala berfirman : "Dan jika kamu ditimpa godaan syaithan maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui." (Al-A'raf : 200)
Mudah-mudahan Allah melindungi kita dari jebakan-jebakan syaithan yang menyesatkan.
Amin ya Mujibas Sailin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar