Nama : Dhika
Primadya Citrawijaya
NPM : 12213334
Kelas : 3EA03
Definisi Sikap Konsumen
Sikap
merupakan kecenderungan yang dipelajari, ini berarti bahwa sikap yang berkaitan
dengan perilaku membeli terbentuk sebagai hasil dari pengalaman langsung
mengenai produk, informasi secara lisan yang diperoleh dari orang lain atau
terpapar oleh iklan di media masa, internet dan berbagai bentuk pemasaran
langsung. Sikap mungkin dihasilkan dari perilaku tetapi sikap tidak sama dengan
perilaku. Sikap dapat mendorong konsumen kearah perilaku tertentu atau menarik
konsumen dari perilaku tertentu.
Menurut
Gordon Allpor dalam Hartono Sastro wijoyo(2005), Sikap adalah Mempelajari
kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu obyek baik disenangi maupun tidak
disenangi secara konsisten.
Karakteristik
sikap antara lain :
a) Sikap
memiliki objek
Di dalam konteks pemasaran, sikap konsumen harus
terkait dengan objek, objek tersebut bisa terkait dengan berbagai konsep
konsumsi dan pemasaran seperti produk, merek, iklan, harga, kemasan,
penggunaan, media dan sebagainya.
b) Konsistensi
sikap
Sikap adalah gambaran perasaan dari seorang
konsumen, dan perasaan tersebut akan direfleksikan oleh perilakunya. Karena itu
sikap memiliki konsistensi dengan perilaku. Tetapi, walaupun mempunyai
konsistensi, sikap tidak selalu harus permanen artinya sikap dapat berubah.
Sikap bisa positif, negatif, dan netral.
c) Intensitas
sikap
Sikap seorang
konsumen terhadap suatu merek produk akan bervariasi tingkatannya, ada yang
sangat menyukainya atau bahkan ada yang begitu sangat tidak menukainya. Ketika
konsumen menyatakan derajat tingkat kesukaan terhadap suatu produk, maka ia
mengungkapkan intensitas sikapnya.
d) Resistensi
sikap adalah seberapa besar sikap seorang konsumen bisa berubah.
e) Persistensi
sikap adalah karakteristik sikap yang menggambarkan bahwa sikap akan berubah
karena berlalunya waktu..
f) Keyakinan
sikap, Keyakinan
adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikap yang dimilikinya.
g) Sikap
dan situasi
Situasi akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap
suatu objek. Situasi tertentu dapat menyebabkan para konsumen berperilaku
dengan cara yang kelihatannya tidak konsisten dengan sikap mereka.
MODEL SIKAP TIGA KOMPONEN
Sikap
ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:
1. Komponen
kognitif
Komponen ini terdiri dari kepercayaan konsumen dan
pengetahuan tentang obyek. Kepercayaan atribut tentang suatu produk biasanya
dievaluasi secara alami. Semakin positif kepercayaan terhadap suatu merek dan
semakin positif setiap kepercayaan, maka akan semakin mendukung keseluruhan
sikap tersebut.
2. Komponen
afektif
Merupakan emosi atau perasaan konsumen mengenai
produk atau merk tertentu. Emosi dan perasaan ini sering dianggap oleh para
peneliti konsumen sangat evaluative sifatnya, yaitu mencakup penilaian
seseorang terhadap obyek sikap secara langsung dan menyeluruh.
Perasaan dan reaksi emosional kepada suatu obyek, itulah
komopnen afeksi sikap. Misalnya, konsumen mengatakan ”saya menyukai produk A”.
Itu merupakan hasil emosi atau evaluasi afektif terhadap suatu produk. Evaluasi
ini terbentuk tanpa informasi kognitif atau kepercayaan tentang produk
tersebut. Atau merupakan hasil evaluasi atau penampilan produk pada setiap
atributnya.
3. Komponen
perilaku
Komponen ini adalah respon dari seseorang terhadap
obyek atau aktivitas. Seperti keputusan untuk membeli atau tidaknya suatu
produk akan memperlihatkan komponen behavioral.
Perubahan
sikap dapat dilakukan melalui 5 (lima) strategi berikut :
·
Mempengaruhi persepsi konsumen yang
berkaitan dengan fungsi sikap yaitu fungsi manfaat, fungsi citra diri, fungsi
nilai-nilai, fungsi pengetahuan. Agar terbentuk sikap positif pada konsumen,
maka dalam mempromosikan produk sebaiknya pemasar memperhatikan aspek fungsi
sikap.
·
Menghubungkan produk dengan kelompok
atau acara yang dikagumi
Sikap dihubungkan dengan sebagian atau berbagai
golongan, peristiwa sosial, atau kegiatan amal tertentu.
·
Memecahkan masalah dua sikap yang
bertentangan
Para konsumen dapat diyakinkan bahwa sikap mereka
yang negatif terhadap produk atau merek tertentu sebetulnya tidak bertentangan
dengan dengan sikap yang lain, mereka dapat dibujuk untuk merubah penilaian mereka
terhadap merek tersebut ( beralih dari sikap negatif ke sikap positif ).
·
Mengubah komponen multi atribut
Untuk mengubah sikap konsumen pemasar menambah
atribut pada produknya dengan melengkapi manfaat atau hal lain yang dapat
meningkatkan keunggulan produknya.
·
Mengubah keyakinan konsumen terhadap
merek pesaing
Pemasar untuk mengubah sikap konsumennya dapat
membandingkan produknya dibandingkan produk lain, dengan harapan agar konsumen
berubah keyakinannya/ kepercayaannya terhadap merek pesaing.
Penggunaan Multiatribute Attitude
Model untuk memahami sikap konsumen
1. The
attribute-toward-object model:
Digunakan khususnya menilai sikap konsumen terhadap
satu kategori produk atau merk spesifik. Hal ini untuk menilai fungsi kehadiran
dan evaluasi terhadap sesuatu.Pembentukan sikap konsumen yang dimunculkan
karena telah merasakan sebuah objek. Hal ini mempengaruhi pembentukan sikap
selanjutnya.
2. The
attitude-toward-behavior model
Lebih digunakan untuk menilai tanggapan konsumen
melalui tingkah laku daripada sikap terhadap objek. Pembentukan sikap konsumen akan
ditunjukan berupa tingkah laku konsumen yang berupa pembelian ditempat itu.
3. Theory
of-reasoned-action model
Menurut teori ini
pengukuran sikap yang tepat seharusnya didasarkan pada tindakan pembelian atau
penggunaan merk produk bukan pada merek itu sendiri tindakan pembelian dan
mengkonsumsi produk pada akhirnya akan menentukan tingkat kepuasan.
Pengertian Motivasi
Motivasi
menurut American Encyclopedia adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan
pokok pertentangan) dalam diri sesoerang yang membangkitkan topangan dan
tindakan. Motivasi meliputi faktor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya
dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia.
Dengan demikian motivasi dapat diartikan sebagai pemberi
daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau
bekerjasama,bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk
mencapai kepuasan.motivasi konsumen adalah keadaan di dalam pribadi seseorang
yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan guna
mencapai suatu tujuan. Dengan adanya motivasi pada diri
seseorang akan menunjukkan suatu perilaku yang diarahkan pada suatu tujuan
untuk mencapai sasaran kepuasan. Jadi motivasi adalah proses untuk mempengaruhi
seseorang agar melakukan sesuatu yang diinginkan.
Motivasi
konsumen yang dilakukan oleh produsen sangat erat sekali berhubungan dengan
kepuasan konsumen. Untuk itu perusahaan selalu berusaha untuk membangun
kepuasan konsumen dengan berbagai kebutuhan dan tujuan dalam konteks perilaku
konsumen mempunyai peranan penting karena motivasi timbul karena adanya
kebutuhan yang belum terpenuhi dan tujuan yang ingin dicapai.kebutuhan
menunjukkan kekurangan yang dialami seseorang pada suatu waktu tertentu.
Kebutuhan dipandang sebagai penggerak atau pembangkit perilaku. Artinya jika
kebutuhan akibat kekurangan itu muncul, maka individu lebih peka terhadap usaha
motivasi para konsumen.
Pengertian Kepribadian
Kepribadian
didefinisikan sebagai ciri-ciri kejiwaan dalam diri yang menentukan dan
mencerminkan bagaimana seseorang berespon terhadap lingkungannya. Penekanan
dalam definisi ini adalah pada sifat-sifat dalam diri atau sifat-sifat
kewajiban yaitu kualitas, sifat, pembawaan, kemampuan mempengaruhi orang dan
perangai khusus yang membedakan satu individu dari individu lainnya.
Kepribadian cenderung mempengaruhi pilihan seseorang terhadap produk.
Sifat-sifat inilah yang mempengaruhi cara konsumen merespon usaha promosi para
pemasar, dan kapan, di mana, dan bagaimana mereka mengkonsumsi produk dan jasa
tertentu. Karena itu, identifikasi teerhadap karakteristik kepribadian khusus
yang berhubungan dengan perilaku konsumen sangat berguna dalam penyusunan
strategi segmentasi pasar perusahaan.
Sifat-sifat
Dasar Kepribadian :
1) Kepribadian
mencerminkan perbedaan individu
Karena karakterisitik dalam diri yang memebentuk
kepribadian individu me rupakan kombinasi unik berbagai faktor, maka tidak ada
dua individu yang betul-betul sama. Kepribadian merupakan konsep yang berguna
karena memungkinkan kita untuk menggolongkan konsumen ke dalam berbagai
kelompok yang berbeda atas dasar satu atau beberapa sifat.
2) Kepribadian
bersifat konsisten dan bertahan lama
Suatu kepribadian umumnya sudah terlihat sejak
manusia berumur anak-anak , hal ini cenderung akan bertahan secara konsisten
membentuk kepribadian ketika kita dewasa. Walaupun para pemasar tidak dapat
merubah kepribadian konsumen supa ya sesuai dengan produk mereka, jika mereka
mengetahui, mereka dapat berusaha me narik perhatian kelompok konsumen yang
menjadi target mereka melalui sifat-sifat relevan yang menjadi karakteristik
kepribadian kelompok konsumen yang bersangku tan. Walaupun kepribadian konsumen
mungkin konsisten, perilaku konsumsi mereka s ering sangat bervariasi karena
berbagai faktor psikologis, sosiobudaya, lingkung an, dan situasional yang
mempengaruhi perilaku.
3) Kepribadian
dapat berubah
Kepribadian dapat mengalami perubahan pada berbagai
keadaan tertentu. Karena adanya berbagai peristiwa hidup seperti kelahiran,
kematian, dan lain sebagainya. Kepribadian seseorang berubah tidak hanya
sebagai respon terhadap berbagai peristiwa yang terjadi tiba-tiba, tetapi juga
sebagai bagian dari proses menuju ke kedewasaan secara berangsur-angsur.
Nilai
Pola
yang dapat kita lihat dari nilai adalah perubahan perilaku dan alasan seseorang
dalam membelanjakan uang atau sember daya yang mereka kelola dan mereka miliki.
Semakin tinggi mereka menilai dari suatu barang dan jasa terhadap kehidupan,
maka makin tinggi pula apresiasi mereka dalam memandang barang dan jasa
tersebut dari segi konsumsi.
Contohnya adalah jika seseorang memandang bahwa jenjang
pendidikan yang lebih tinggi adalah sesuatu yang mutlak dan penting, maka ia
akan berusaha untuk memperoleh pendidikan yang layak, walaupun tentu ada uang
yang harus ia keluarkan untuk hal tersebut. Dan sebaliknya, alau
seseorang menmandang pendidikan sebagai sesuatu yang kurang begitu penting bagi
dirinya, maka ia tidak akan berusaha untuk memperoleh jenjang pendidikan yang
lebih tinggi. Walaupun ia sebenarnya memiliki kemampuan untuk memperoleh
pendidikan yang lebih tinggi.
Gaya Hidup
Gaya
hidup merupakan pola hidup yang menentukan bagaimana seseorang memilih untuk
menggunakan waktu, uang dan energi dan merefleksikan nilai-nilai, rasa, dan
kesukaan.
Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan apa
yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik individu yang
terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring dengan berlangsungnya interaksi
sosial selama mereka menjalani siklus kehidupan.
Konsep
gaya hidup konsumen sedikit berbeda dari kepribadian. Gaya hidup terkait dengan
bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan uangnya dan bagaimana
mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan konsumen lebih kepada
perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik pola berpikir, perasaan
dan persepsi mereka terhadap sesuatu.
Gaya hidup yang diinginkan oleh seseorang mempengaruhi
perilaku pembelian yang ada dalam dirinya, dan selanjutnya akan mempengaruhi
atau bahkan mengubah gaya hidup individu tersebut.
Berbagai
faktor dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang diantaranya demografi,
kepribadian, kelas sosial, daur hidup dalam rumah tangga. Kasali (1998)
menyampaikan beberapa perubahan demografi Indonesia di masa depan, yaitu
penduduk akan lebih terkonsentrasi di perkotaan, usia akan semakin tua,
melemahnya pertumbuhan penduduk, berkurangnya orang muda, jumlah anggota
keluarga berkurang, pria akan lebih banyak, semakin banyak wanita yang bekerja,
penghasilan keluarga meningkat, orang kaya bertambah banyak, dan pulau Jawa
tetap terpadat.
Sumber
: